Seperti yang disebutkan pepatah bahwa tak ada yang salah atau semua dibenarkan dalam Cinta dan Peperangan.
Lalu mengapa? Mengapa kamu masih sibuk untuk meributkan ini salah ku atau salah mu? Mengapa tak sama-sama merangkul untuk menghapus kesalahan dan mulai merajut lagi kita yang sudah pudar?
Sudah terlalu lelahkah kamu setelah bertahun-tahun menjaga kita yang sudah rapuh agar tak menjadi pudar?
Satu kata yang ingin aku ucap "kangen" bekali-kali aku mengetik itu lalu kuhapus lagi, namun terakhir aku kirimkan padamu melalui pesan singkat, bahwa tak kuat lagi jika harus menahan rindu. Rindu yang selama ini mungkin kamu merasakan juga namun tertutup ego yang lebih besar.
Setelah bertahun-tahun tak cukupkah bagimu untuk mengenal diriku? masihkah ada rasa ingin menang dalam setiap perdebatan kita? masihkah kamu menganggap ini hanya sebuah video game yang harus ada pemenangnya?
Kamu.....
Kamu yang perlahan mulai berjalan menjauh dan melepaskan setiap jariku yang menggenggam kamu. Adakah rasa rindu yang tersisa dalam dirimu untukku? ataukah memang sudah tidak ada sama sekali?
Saat dua orang yang sudah tak lagi saling menggenggam erat satu sama lain, yang sudah tak saling mengirim kabar atau sekedar bertemu untuk melepas rindu, mungkin mereka akan saling bertukar rindu masing-masing dalam diam dan menitihkan air mata saat berdoa.
Akan begitukah kamu menyampaikan rindumu padaku?
Lagi-lagi ini hanya untuk kamu, kamu sang pangeran perenggut hatiku dan membawanya pergi entah kemana, satu yang aku semogakan semoga kamu merasakan rindu yang sama rindu yang akan mengalahkan ego untuk melihat ini salah aku atau kamu. :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar