Shouldn't be copied without permission!! please don't be a plagiat!!

Kamis, 24 Desember 2015

"Dia bisa apa kalau Tuhan takdirkan kamu buat aku?"

"Dia bisa apa kalau Tuhan takdirkan kamu buat aku?"

Satu kalimat dari Davi yang aku ingat.

Aku memang tak ingin menjadi penghancur hubungan Davi dan Shera, tapi sekali lagi cinta..
Cinta yang membuat aku yakin dan berani menggenggam tangan Davi di depan Shera.

"Maaf Shera, aku dan Davi saling jatuh cinta"

"Lo itu bodoh atau tolol sih Bunga? Davi itu pacar gue! lo sahabat gue. lo tega kayak gini sama gue!"
Hanya itu yang Shera ucapkan seraya meninggalkan aku dan Davi dalam diam di sudut perpustakaan.

                                                                      ***


Aku tak berhenti menitihkan air mata dan memikirkan apa yang Shera ucapkan.

"Bunga.. makan dulu nak, kamu sudah dari tadi siang lho belum makan"
Aku hanya terdiam membeku tak dapat menanggapi omongan mamah dibalik pintu kamarku.

"Davi, aku pikir kita melakukan kesalahan. gak seharusnya kita kayak gini"


Berkali kali aku mengetik kata-kata itu melalui pesan singkat yang belum aku kirimkan kepada Davi, Aku tak punya keberanian untuk mengirimkan pesan singkat itu, namun aku juga sangat merasa bersalah kepada Shera.


"Bukan kuingin merebutmu dari sahabatku namun kau tau cinta tak bisa tak bisa kau salahkan."


Lirik lagu Yura ft Glenn F ini membawaku kembali pada 5 bulan yang lalu, awal aku diperkenalkan Shera kepada Davi.


                                                                      ***

"Bungaaaaaaa!!!!, gue mau kenalin lo sama Davi, gue baru jadian sama dia semalem."
Dengan santai aku menanggapi Shera dibalik novel ku, ya! Shera memang biasa seperti ini, cepat jatuh cinta cepat pula melupakan.
"Davi? cowok yang lo bilang temen kecil lo itu yang tinggal di Semarang?"
"Iyaa, dia udah balik ke Jakarta, dan kabar gembira lainnya adalah dia mau pindah ke kampus kita!! yang artinya gue bisa bareng sama dia terussss hehehe"
"Huss! belajar kali Shera, bukan pacaran"
"Ke perpus yuk Bungaaa."
"Tumben lo mau ke perpus?"
"Ada Davi di perpus, hehe"
Dengan malas aku menemani Shera ke perpustakaan.

                                                                       ***

Siang itu di perpustakaan :)


"Honey, kenalin ini Bunga sahabat aku"
Wangi tubuhnya bisa tercium oleh ku dari jarak 7 cm, hidung mancungnya, kemejanya, jam tangannya membuat aku terpana, bahkan aku bisa melihat jauh kedalam sinar matanya walaupun ia memakai kacamata. Ya Tuhan, ini Davi?
"Hai Bunga" Sapa Davi sambil mengulurkan tangan,
"............................................."
"Bungaaaaa!!!! hey!! Bungaaaa!!"
"iiih Iya Shera apaaaa?"
 "kok bengong sih lo, ini Davi. lo ngelamunin apa sih?"
"hmm engga kok, hai Davi" Seraya menjabat tangannya
"gue duluan ke kelas ya, bye Shera bye Davi"
"Eh tunggu Bunga, yaudahlah biarin aja. Bunga emang aneh Hon"
Daviiii, ya Tuhan sepertinya aku jatuh cinta sama Davi di pandangan pertama. namun aku kemudian tersadar Davi milik Shera, ya milik Shera. Walaupun aku tau Shera sering bergonta ganti pacar, namun tetap saja untuk saat ini Davi berstatuskan pacar Shera.

                                                                   ***

Dari semenjak perkenalanku dengan Davi diperpustakaan, kami bertiga sering jalan bareng.
Aku dan Davi mempunyai banyak kesamaan, makanan dan minuman favorit yang sama, hobi yang sama, selera musik yang sama dan banyak lagi.

Detik berganti jam, jam berganti hari, waktu demi waktu kami lewati, makin hari aku dan Davi semakin dekat. Tak terlewatkan pesan singkat klise yang saling kami tukar, semakin lama aku semakin merasakan bahwa aku semakin jatuh cinta dengan Davi.


"Aku sayang kamu Bunga"


Aku terkejut membaca pesan singkat yang Davi kirimkan untukku, perasaanku bercampur aduk. Aku senang bahwa ternyata Davi juga merasakan apa yang aku rasakan namun aku juga bingung, bagaimana jika Shera mengetahui semua ini.


"We need to talk, aku mau ketemu kamu ditaman sekarang"


Aku bergegas pergi ke taman setelah aku mengirimkan balasan pesan singkat untuk Davi.



                                                                   ***

Menunggu Davi di taman.
Aku terus menerus berpikir langkah dan keputusan apa yang akan aku ambil.


"Bunga"
"Dia bisa apa kalau Tuhan takdirkan kamu buat aku?" 
Aku terdiam tak bisa berkata apapun, tubuhku gemetar bibirku terasa kaku untuk bicara bahwa aku menolak Davi dan kita tidak bisa mengkhianati Shera. Aku memeluk Davi dengan erat. tak perlu bicara ternyata, pelukan kami dan air mata yang jatuh sudah menjawab semuanya, Tak bisa dibohongi kami saling jatuh cinta dan ingin memperjuangkan cinta ini. Cinta kami tak salah, hanya waktu yang tak tepat mempertemukan kita.

Aku dan Davi berniat akan bicara pada Shera, ya di perpustakaan. Tempat dimana pertama kali aku dan Davi bertemu.



                                                                   ***

Cukup lama ternyata lantunan lagu dari Yura membawaku kembali ke 5 bulan yang lalu.

"Davi, aku rasa kita gak bisa seperti ini. aku memang mencintaimu, namun jika cinta kita menyakiti orang lain apakah kita bisa bahagia diatas tangisan orang yang kita sakiti? terlebih itu Shera. sahabatku. maafkan aku Davi"


2 menit, 5 menit, setengah jam, 1 jam, 2 jam tak kunjung ada balasan dari Davi mengenai pesan singkat yang aku kirimkan.


Setelah 6 jam menunggu....


"Aku sayang kamu Bunga, namun jika itu keputusanmu. aku menghargainya :) i love u more than everything that i love in this world"


Aku menitihkan air mata saat membaca balasan pesan singkat dari Davi, namun sekali lagi cinta tak bisa disalahkan. Mungkin kita belum bersama untuk saat ini, namun jika alam semesta mengijinkan kita pasti akan bertemu lagi di waktu yang kuharap tepat dan cinta kita tak menyakiti orang lain.



"Shera, maafkan aku. aku gak bermaksud untuk mengambil Davi dari kamu, namun kami saling jatuh cinta, saling ingin bersama tapi aku lebih sayang kamu Shera, aku melepas dan merelakan Davi"

Tak ada balasan apapun dari Shera.



                                                                   ***

Hubunganku dan Shera tak kembali seperti semula, aku dan Davi pun seolah saling berusaha berbohong kepada perasaan kami masing-masing. Semakin jelas bahwa antara cinta dan benci hanya berjarak 1 detik.

Aku tau tak ada yang patut disalahkan dari semua ini, aku hanya ingin semua kembali seperti semula, seperti saat aku belum bertemu Davi dan persahabatanku dengan Shera baik-baik saja.

Aku tetap menunggu Davi di pertemuan selanjutnya, jika bukan di bumi ini mungkin di surga nanti kita akan bertemu. Aku selalu meyakini bahwa cinta sejati tak harus memiliki, cinta sejati hanya akan memberi tanpa meminta kembali atau balasan.

Semoga kelak jika alam semesta menghendaki pertemuan kita kembali, bahagianya kita tak menyakiti orang lain :)



Rabu, 23 Desember 2015

Tentang Kamu

Pernahkah berpikir betapa besar perjuangan sang ombak untuk bertemu satu sama lain? mereka berjuang melewati berbagai batas dan samudera untuk saling bertemu disatu tempat  walau hanya beberapa detik terpisah kembali, namun mereka akan tetap saling memperjuangkan pertemuan selanjutnya.

Bukankah amat manis jika aku dan kamu sama-sama memperjuangkan untuk menyatukan cinta aku dan kamu menjadi kita?
Lalu mengapa kini kamu yang aku perjuangkan cintanya hendak memperjuangkan cinta yang lain?
kemana perginya kita? kita yang dulu saling memperjuangkan seperti layaknya sang ombak memperjuangkan pertemuan mereka.

Kamu yang bahunya sering ku buat bersandar, kamu yang pelukannya aku rindukan saat aku sembunyi dari semua masalah-masalahku. namun mungkin cinta yang lain kini sudah nyaman bersandar di bahumu, dan mungkin pelukanmu kini juga sudah menyembunyikan masalah dari cinta yang lain.

Lalu, aku bisa apa selain merindukanmu?
merindukan segala canda tawa juga perjuangan kita?
sudah lupakah kamu?

Percaya saja jika dua orang yang sudah tak lagi saling bertemu atau bertukar kabar mungkin akan saling mendoakan dalam setiap sujud. Hanya satu yang kusemogakan jika alam menghendaki, kita pasti akan bertemu kembali.

Kini yang tersisa hanya rindu, rindu yang menyiksa kalbu. membuat ragu seakan tak berlalu. ini hanya tentang Kamu

Sabtu, 12 Desember 2015

8 Bulan Tak terlupakan

"Take my photo off the wall if it just won't sing for you cause all that's left has gone away and there's nothing there for you to prove"

Lantunan lagu Jet dari Ipod ku yang menemani perjalananku pulang dari kantor, lagu ini menarikku jauh kemasa dimana aku masih dengan Reza.
Masa-masa indah saat dibangku Sma.

1 tahun yang lalu...

Aku menjalin hubungan dengan Reza selama 8 bulan sebelum kami lulus dari bangku SMA.

"Hai Vina" Sapa Reza di ujung koridor sekolah kami.
"....." Aku hanya terdiam dan tak menjawab sampai Ia mendekatiku dan membisikkan kalimat tepat di telingaku "Hai Vina kok gak jawab sih".
"oh, Hai Reza" Suaraku begitu terbata-bata, wajahku tersipu merah jantungku berdegup kencang sekan mau keluar.
"Cieeeeeeeee Vina" Teriakan 2 sahabat ku membuatku tersadar bahwa aku sudah mematung di tengah koridor kelas kami selama hampir 5 menit dan Reza sudah entah kemana.

                                                                           ***
Aku memang baru-baru ini dekat dengan cowok bernama Reza, cowok berkacamata pindahan dari sekolah di kota lain.
"Vina, besok kita hangout yuk" Ajak Sarah salah 1 sahabatku.
"Yuk, kita nonton aja! bosen nihh, kan sebentar lagi kita mau ujian jadi harus refreshing dulu hehe" tak kalah sahabatku Nia juga ikut angkat bicara.
Aku, Sarah, dan Nia. kami memang sahabatan sejak masuk dibangku SMA kami dekat saat MOS.
"Aku gak janji ya Rah, Nia. soalnya Reza ngajak aku jalan."
"CIEEEEEEE" teriak Sarah dan Nia kompak.

Minggu siang saat Reza dan Aku kencan

kringggggg..
"hallo selamat siang, bisa bicara dengan Vina" terdengar suara di sebrang sana
"iiiyaa dengan Vina sendiri. ini Reza ya?"
"kok Vina tau? Ciye nunggu telpon aku ya. btw aku jemput kamu sebentar lagi ya"
"iyaaa.."

Kami pergi kencan untuk pertama kali nya entah ini bisa disebut kencan atau ga.
Saat itu Reza mengungkapkan perasaannya kepada ku dan aku dengan cepat menjawab aku mau jadi pacarnya. entah terlalu cepat atau tidak yang jelas aku sangat senang hari itu, seakan berharap hari itu tak pernah berakhir.

Sama denganku 2 sahabatku pun ikut senang mendengar kabar aku dan Reza sudah jadian.


                                                                           ***
8 bulan seakan berlalu begitu cepat aku kaget sejadi-jadinya saat Reza tiba-tiba memutuskan hubungan kita dengan alasan perbedaan agama.
Ya! memang kami berbeda agama. ia bicara bahwa kalau saat ini ia bisa mengkhianati Tuhannya tak menutup kemungkinan ia bisa mengkhianatiku suatu hari nanti" alasan yang klise memang untuk sebuah hubungan. tapi..... kenyataan hanyalah kenyataan.


Mataku berkaca-kaca mengenang kenangan yang masih sangat jelas terekam oleh ku, kalau tidak ingat aku sedang di kereta mungkin aku sudah menangis.

1 Bulan setelah aku dan Reza putus

1 bulan tepat setelah aku dan Reza putus aku masih bertingkah seakan hatiku benar-benar hancur, Reza memutuskan hubungan tepat 3 hari sebelum Ujian Nasional di adakan. Namun aku bersyukur aku dapat menjalani Ujian dan memperoleh nilai yang bagus.

Setelah lulus aku memutuskan untuk pindah meninggalkan kota Jogja. Meninggalkan Sarah dan Nia, meninggalkan kenangan bersama Reza, bahkan meninggalkan oramg tua ku.

Mamah dan papah sangat khawatir dengan keadaanku saat itu, terlebih lagi saat aku tau dari Sarah bahwa Reza sudah mempunyai kekasih baru sekarang. Hatiku begitu hancur mengetahui kabar itu.

Aku berusaha bangkit berusaha memulai hidup baru di kota yang asing bagiku, berharap kota baru membuatku melupakan kenanganku di kota Jogja. namun aku salah. Kenangan akan terus mengikuti kemanapun aku pergi.

                                                                           ***
1 tahun berlalu, aku sudah bekerja di salah satu perusahaan sebagai Akunting dan mengambil kuliah di malam hari, aku berusaha sebisa mungkin untuk menyibukkan diriku sendiri.
Aku bangga bahwa aku bisa bangkit dan memulai kehidupan walau harus meninggalkan segala nya.
Berharap banyak wanita diluar sana yang melalui hal yang sama dengan ku bisa seperti diriku.

Aku memutuskan untuk kembali ke kota Jogja akhir tahun ini, entah ini benar atau tidak yang jelas aku sudah berusaha untuk bangkit dan ingin kembali ke kota dimana aku bisa bersama lagi dengan keluarga dan sahabatku, Sehingga aku bisa belajar melupakan semua hal buruk bukan dengan cara menghindarinya namun dengan cara menghadapinya.

Terima Kasih Reza 8 bulan yang kamu berikan sangat berharga untukku, dengan segala keputusanmu aku menghargai itu.

Semoga langkah yang aku ambil tak membuatku kembali terpuruk. Terima kasih masa lalu :)

                                                                          ***
1 Jam sudah aku tertegun menikmati lamunanku hingga tak terasa perjalanan dari kantor menuju kostan ku pun telah tertempuh.

Setelah melewati bertahun-tahun II

Ga ada ini salah aku atau kamu ga ada kalah atau menang dalam cinta. Yang ada hanya aku dan kamu menjadi kita. karena Cinta bukan perlombaan untuk memilih pemenang.
Seperti yang disebutkan pepatah bahwa tak ada yang salah atau semua dibenarkan dalam Cinta dan Peperangan.

Lalu mengapa? Mengapa kamu masih sibuk untuk meributkan ini salah ku atau salah mu? Mengapa tak sama-sama merangkul untuk menghapus kesalahan dan mulai merajut lagi kita yang sudah pudar?
Sudah terlalu lelahkah kamu setelah bertahun-tahun menjaga kita yang sudah rapuh agar tak menjadi pudar?

Satu kata yang ingin aku ucap "kangen" bekali-kali aku mengetik itu lalu kuhapus lagi, namun terakhir aku kirimkan padamu melalui pesan singkat, bahwa tak kuat lagi jika harus menahan rindu. Rindu yang selama ini mungkin kamu merasakan juga namun tertutup ego yang lebih besar.

Setelah bertahun-tahun tak cukupkah bagimu untuk mengenal diriku? masihkah ada rasa ingin menang dalam setiap perdebatan kita? masihkah kamu menganggap ini hanya sebuah video game yang harus ada pemenangnya?

Kamu.....
Kamu yang perlahan mulai berjalan menjauh dan melepaskan setiap jariku yang menggenggam kamu. Adakah rasa rindu yang tersisa dalam dirimu untukku? ataukah memang sudah tidak ada sama sekali?

Saat dua orang yang sudah tak lagi saling menggenggam erat satu sama lain, yang sudah tak saling mengirim kabar atau sekedar bertemu untuk melepas rindu, mungkin mereka akan saling bertukar rindu masing-masing dalam diam dan menitihkan air mata saat berdoa.
Akan begitukah kamu menyampaikan rindumu padaku?

Lagi-lagi ini hanya untuk kamu, kamu sang pangeran perenggut hatiku dan membawanya pergi entah kemana, satu yang aku semogakan semoga kamu merasakan rindu yang sama rindu yang akan mengalahkan ego untuk melihat ini salah aku atau kamu. :")

Setelah Melewati bertahun-tahun

Berlinang mengenang yang sudah tekenang,seakan waktu cepat bergulir meninggalkan semua kenangan. Maaf, Maafkan aku jika menyia-nyiakan engkau wahai waktu. 

Kita yang dulu memang tak lagi kita yang sekarang, tak lagi kita yang mempunyai banyak waktu bersama, tak lagi kita yang memiliki canda tawa seperti dulu.
Semakin terasa bahwa waktu memang cepat bergulir, sangat cepat meninggalkan kita, atau hanya aku? hanya aku yang masih tertegun terdiam di waktu saat dimana kita masih kita yang menyenangkan?


Hanya aku kah yang masih tersenyum dan berdegup saat menerima sekedar sms atau bbm darimu? hanya aku kah yang masih setia dengan degupan jantung cinta yang entah bagaimana hingga bertahun-tahun sampai sekarang masih cepat jika aku melihat kamu??
Hanya aku? Hanya aku yang entah bagaimana setelah bertahun-tahun merasa masih sama seperti saat pertama kita?

Ada harga yang memang harus dibayar untuk segala sesuatu di dunia, tak terkecuali waktu.

Ini hanya untuk kamu sang pangeran perenggut hatiku yang kini menjadi butiran dan perlahan mulai hilang mengikuti hilangnya kamu dari diriku.
Sampai saat ini aku hanya terdiam menatap indahnya matahari terbenam, berharap semua waktu kembali dan berhenti tepat disaat aku dan kamu menatap indahnya bulan menggantikan tugas matahari. :')

Kamis, 19 November 2015

Wanita harus berpendidikan tinggi! kenapa??

Harus gak sih "wanita" berpendidikan tinggi?
Banyak yang mengatakan "ngapain cewek sekolah tinggi-tinggi, ujungnya juga di dapur"
Dulu gue salah satu dari mereka yang beranggapan seperti itu saat masih duduk di bangku Smk, ya wajar karena kami di Smk memang di persiapkan untuk langsung terjun di dunia kerja. Dulu kalau ditanya "habis lulus smk mau lanjut kemana?" gue selalu dengan lantang dan bangga jawab "langsung kerja" tapi pemikiran itu lenyap seiring bertambah nya usia dan pengalaman.
Gue bersyukur banget sebagai salah seorang yang "hanya" lulusan smk bisa kerja di berbagai kantor bonafit dengan jabatan yang juga bisa di katakan oke.
Seiring banyaknya pengalaman dan wawasan dari berbagai pemikiran orang yang gue temui gue ngerubah mindset gue.
Gue selalu bicara "Kalau belum bisa meraih pendidikan tinggi, mari kita cari karir setinggi yang kita bisa lakukan kemudian merengkuh pendidikan dengan hasil kita sendiri". Yup! gue bicara seperti itu karena gak semua orang beruntung bisa ngerasain kuliah.
Jadi kalau kalian berpikiran pendidikan tinggi itu gak penting buat cewek atau sebatas hanya untuk cowok, mending mikir lagi! Karena mengejar pendidikan bukan hanya perihal gelar, status, dan gengsi, melainkan untuk menambah wawasan, membuka pemikiran, dan memperluas jaringan.

Beberapa alasan wanita harus berpendidikan tinggi:

1. Cantik VS Ilmu




Salah satu temen gue pernah bilang "gak usah sekolah tinggi-tinggi buat dapet cowok, cukup dandan dan jadi cantik aja".
Iya. Memang cowok tertarik dengan cewek cantik, tapi kalau hanya cantik pas diajak ngobrol ga nyambung cowok juga ilfeel kali. Cowok gak akan asal comot untuk milih cewek yang akan jadi ibu bagi anak-anaknya kelak, karena cowok biasanya mau cewek yang terbaik yang jadi pasangan hidupnya. Karena cantik termakan waktu namun ilmu kekal abadi.

2. Butuh Ilmu untuk mendidik anak





Banyak anak-anak yang salah didik dan terjerumus dalam pergaulan yang salah. "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" pepatah bicara begitu. Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh ilmu untuk melakukan itu semua di jaman melek teknologi seperti sekarang ini. Para ibu harus menguasai dan paham benar akan teknologi agar bisa mengawasi anak-anak mereka supaya tak salah menggunakan internet, seseorang yang cerdas pasti paham benar bahwa apa yang di ajarkan kepada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangannya kelak. Karena cara berpikir ibu akan sangat mempengaruhi cara mereka mendidik anak. "Saya gak bisa kasih uang yang banyak untuk anak saya, tapi semoga dengan ilmu yang saya kasih anak saya akan berhasil" ini perkaataan seorang ibu yang pernah gue dengar.

3. Bisa bekerja membantu suami dari segi "financial"

Kita tidak ada yang tau sampai kapan umur dan jabatan suami akan bertahan, seorang cewek yang punya bekal pendidikan bisa bekerja membantu suami. Mereka bisa bekerja di kantor, membuat usaha, dll. Cewek yang punya ilmu pasti akan terus menyerap dan mengembangkan ilmu mereka dalam hal apapun. Contoh; Seorang cewek punya hobi dan keahlian masak, jika ia berilmu ia pasti akan berpikir untuk mengembangkan hobi nya dengan membuka warung makan atau restoran sehingga hobi dan keahliannya tidak terbuang sia-sia. Selain bisa mengembangkan hobi dan keahlian ia juga bisa sekaligus membantu suami dalam financial.

4. Karir VS Keluarga

Banyak yang bilang kalau cewek yang berpendidikan tinggi dan bekerja akan melupakan kodratnya sebagai wanita dan melupakan keluarganya. Cewek yang menyerap dan menerapkan ilmunya dengan baik tahu pasti akan kapan waktunya mereka berkerja dan kapan waktunya mereka jadi istri dan seorang ibu. Setinggi apapun pendidikan dan jabatan seorang wanita bila sudah dirumah ia akan tetap menjadi istri dan ibu yang mengkoordinir urusan rumah tangga, jadi gak adil dong kalau cewek gak boleh berpendidikan tinggi karena takut melupakan kodratnya.

5. Dapat mandiri dan Bertahan

Jika dalam satu waktu cewek dihadapkan dengan posisi yang mengharuskan mereka untuk mandiri dan bertahan dikarenakan suaminya meninggal atau mereka bercerai, cewek yang punya ilmu akan tetap bisa melanjutkan hidup nya dan membiayai anak-anaknya dengan berbekal pendidikan yang ia punya. Menjadi cewek biasa tidak selamanya menyelamatkan lho, terkadang kita harus menjadi luar biasa agar bisa bertahan di dunia yang semakin hari bertambah keras.

6. Tidak mudah ditipu

Cewek yang berpendidikan tinggi juga tidak mudah ditipu, mereka akan tahu jika mereka ditipu dan mereka akan tahu kepada pihak mana mereka akan mengadukan dan meminta solusi bagi setiap permasalahannya.

Kalau ada diantara kalian yang lagi ngerasa males kuliah, atau males nyelesaiin kuliah dicoba buat berpikir ulang deh. di kampus gue yang sudah nikah aja ada yang masih kuliah, bahkan ada yang kuliah sambil bawa anak, karena ilmu tak terbatas usia. mereka yang sudah berkeluarga atau berumur aja masih mau nuntut ilmu masa yang masih muda kalah??

Kesimpulannya, baik memutuskan untuk berkarir atau menjadi ibu rumah tangga cewek harus mempunyai ilmu dan berpendidikan tinggi untuk kebaikan dirinya, suami, anak-anak dan lingkungan sekitar.
Gak mau denger kan anak kita ngomong "Dulu juga ibu cuma lulusan sma dan gak mau kuliah, jangan nyuruh-nyuruh aku kuliah deh kalau gak pernah ngerasain kuliah". Sebelum ini kejadian mending dihindari deh. Dengan mempunyai pendidikan tinggi kita juga bisa memotivasi pasangan dan tentunya anak-anak kita. Percaya deh ilmu gak akan sia-sia kok. :)



Senin, 26 Oktober 2015

Memang Tak Harus Jadi Sarjana Buat Sukses. Tapi, Ini 8 Alasan Kenapa Kuliahmu Tetap Harus Beres

Kata banyak motivator, ngapain sih kuliah? Toh itu tak menjamin kesuksesan di masa depan. Malah banyak sarjana yang akhirnya “mandeg” menjadi karyawan saja. Tapi jangan sampai ini bikin kamu tak percaya pada manfaat pendidikan tinggi yang sebenarnya.


Jika sekarang ini kamu sedang terseok-seok di bangku kuliah dan merasa ingin menyerah, tanamkan saja 8 hal ini di kepala. Ini bukan cuma demi gengsi — tapi juga ilmu dan proses pendewasaan yang tidak akan bisa kamu dapatkan dari manapun lagi.




1. Kuliah itu bukan cuma untuk gelar saja. Sebenarnya ada manfaat melimpah yang juga akan kamu rasa.





kuliah itu penting via www.vidyanagarcollege.net


Menyelesaikan kuliah tak semata hanya karena gengsi menambah gelar di belakang nama saja. Menimba ilmu di bangku kuliah akan mempertemukanmu dengan banyak orang yang berwawasan luas, mau tak mau pikiranmu pun akan makin terbuka. Ada staf pengajar yang selalu bisa dijadikan ladang ilmu dan tempat untuk bertanya. Belum lagi para kawan yang bisa diajak untuk bertukar pikiran demi memperkaya wawasan di kepala.


Selain itu, kuliah juga menempamu menjadi pribadi yang selalu gigih berusaha. Banyaknya tugas, laporan, hingga skripsi yang menuntut kerja keras sendiri akan menjadikanmu pribadi yang memiliki mental baja. Kuliah itu banyak manfaatnya. Kalau ada orang yang sampai bilang kuliah sarjana itu nggak berguna… wah… sebenarnya dia sedang masuk golongan yang merugi




2. Ada banyak UKM yang bisa menonjolkan sisi kreatifmu. Jadi apapun kamu nanti, skill berorganisasi yang mutlak kamu butuhkan bisa terasah di tempat ini.





kuliah itu penting via www.sbcc.edu


Selain memperluas wawasan serta menjadikanmu orang yang gigih berusaha, berkuliah akan membuat skill organisasi yang kamu punya kian mumpuni. Banyaknya kegiatan mahasiswa akan meruncingkan sisi kreatifmu, begitu juga ketika kamu dituntut untuk terjun ke dalam kepanitiaan. Kamu akan terbiasa untuk bekerja dengan banyak orang dan tak masalah ketika harus bekerja di dalam kelompok.


Anggap saja kamu mencuri start dari awal. Kamu sudah mengantongi ilmu organisasi sehingga nantinya kamu sudah terbiasa untuk terjun di masyarakat ataupun bekerja bersama dalam tim di perusahaan.




3. “Ah, ngapain sih kuliah? Toh juga banyak tuh yang kerja nggak sesuai sama ilmunya.” Hei… memang kuliah cuma buat dapat kerja?





kuliah itu penting via mashable.com


Kita memang tak akan pernah tahu akan seperti apa pekerjaan yang didapat setelah meraih gelar sarjana nantinya. Bisa saja pekerjaan yang nanti akan kita geluti melenceng jauh dari bidang ilmu yang ditekuni di bangku kuliah. Namun, ini bukan berarti kuliah itu nggak penting.


Menamatkan kuliah hingga akhirnya lulus menjadi sarjana tentu akan membuatmu menjadi pribadi yang berbeda. Kamu yang lulus dengan gelar di belakang nama diajarkan cara berpikir kritis, dipaparkan pada wawasan yang luas, dan berjuta-juta manfaat lainnya . Bahkan, karena sudah memiliki ilmu serta skill sendiri dan terbiasa ditempa di bangku kuliah kamu pun akan lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh atasan.




4. Memang sih Bill Gates atau Mark Zuckerberg nggak selesai kuliahnya. Tapi apa kamu yakin jika kamu nggak kuliah kamu bakal sesukses mereka?





kuliah via surrey604.com


Banyak pemahaman bahwa kuliah tak menentukan keberhasilan seiring dengan keberhasilan yang diraih oleh Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Para anak muda pun meyakini bahwa mereka bakal bisa sesukses Gates dan Zuckerberg. Tapi… ayolah, lebih rendah hati sedikit. Apakah kamu yakin kamu segenius mereka? Yakin kamu sekreatif dan seinovatif mereka? Yakin produk yang kamu punya saat ini (oh, Gates dan Zuckerberg DO bukan karena malas, tapi karena sibuk merintis bisnis mereka) sudah akan bisa menjadi sebesar Microsoft atau Facebook? Hmmm….




5. Banyak juga sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Banyak orang yang gak kuliah juga sukses jadi pengusaha. Tapi terus kenapa? Apakah jadi karyawan itu selalu lebih buruk dari wiraswasta?





kuliah itu penting via mashable.com


Tak bisa dipungkiri bahwa banyak juga para sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Dan banyak orang yang tak berkuliah justru akhirnya sukses menjadi pengusaha. Namun, sebenarnya bekerja sebagai karyawan tak selalu buruk kok. Justru kamu tak akan kalah sukses dengan mereka yang sukses berwiraswasta.


Bekerja sebagai karyawan justru akan membuatmu mendapat banyak benefit yang tak didapatkan oleh para pengusaha. Bahkan, memiliki ijazah justru akan memberikanmu banyak pilihan. Kamu bisa bekerja di perusahaan terkemuka, terjun ke dunia usaha, atau justru melakoni kedua-duanya.




6. Kamu akan bertemu banyak anak muda hebat di bangku kuliah. Contoh nyata: walaupun dropout, Mark Zuckerberg gak mungkin bisa bikin Facebook kalau nggak ada teman-teman kuliahnya.





kuliah itu penting via www.vesti14.ru


Dengan berkuliah kamu akan bertemu dengan anak muda hebat yang bertalenta luar biasa. Bahkan, mereka ini adalah relasi yang bisa menguntungkanmu di kemudian hari. Bukan tak mungkin berkat bantuan mereka kamu bisa sukses di kemudian hari. Tengok saja Mark Zuckerberg yang sukses dengan Facebooknya. Meski dia dropout, namun dia tak mungkin bisa membuat facebook jika tak dibantu oleh teman-teman kuliahnya. Sebagian besar modal awal dari Facebook itu berasal dari teman sekamarnya, lho. Ide membuat Facebook pun ia dapatkan setelah melihat produk yang mirip-mirip (tapi jauh lebih payah kualitasnya) dari koleganya sesama mahasiswa Harvard.




7. Titel sarjana memang tak menjamin kesuksesanmu, namun paling tidak gelar ini adalah kendaraanmu untuk bekerja di tempat yang lebih baik.





kuliah itu penting via catherinescareercorner.com


Memang gelar sarjana tak lantas menjadikanmu ornag yang paling sukses setelah lulus nanti. Namun, kamu perlu meyakini bahwa gelar inilah yang akan mengantarkanmu ke tempat bekerja yang lebih baik. Tanpa gelar di belakang nama tentunya kamu tak akan bisa mendaftar di perusahaan bergengsi yang kamu inginkan. Sehingga, mulai sekarang hapus keinginan untuk menyerah maupun ingin berhenti berjuang dari kamus hidupmu.




8. Bayangkan betapa bangganya ayah dan ibu ketika melihatmu menyandang gelar sarjana. Kerja keras mereka demi membiayai kuliahmu tak jadi sia-sia.





kuliah itu penting via alvinfauzie.com


Selain dirimu sendiri, orang yang paling bahagia serta bangga terhadap kesuksesanmu menjadi seorang sarjana adalah ayah dan ibu. Mereka bahagia karena kerja keras mereka selama ini tak sia-sia. Keringat yang terperas demi mengumpulkan pundi rupiah untuk menambal keperluan pendidikanmu akhirnya berbuah manis. Jika pada akhirnya kamu mampu membahagiakan orangtua sedemikian rupa, lantas kenapa kamu menyerah berusaha?


Jadi, maukah kamu berjanji pada diri sendiri untuk menyelesaikan pendidikanmu di bangku kuliah?


Sumber: http://www.hipwee.com/sukses/memang-tak-harus-jadi-sarjana-buat-jadi-sukses-tapi-ini-8-alasan-kenapa-kuliahmu-tetap-harus-beres/?utm_content=buffer8266b&utm_medium=social&utm_source=facebook&utm_campaign=fbpage

Sabtu, 17 Oktober 2015

Ketika yang nyata tak terasa bertahta, di awal seperti kuat kokoh tak tergoyahkan namun seiring kaki waktu melangkah setapak demi setapak terlihat apa yang nyata berubah menjadi debu, debu yang seperti abu yang tersentuh hilang. Apa yang terlihat kuat ternyata tak cukup untuk menahan, bahkan mulai terdengar erangan, erangan seakan apa yang kuat tak dapat lagi menjadi penguat saat semua mencuat.
Terasa semakin dekat semakin melekat namun kenyataannya bahkan tak terletak, semua yang membuat bersemu sekarang menjadi semu. seakan semakin terlihat nyata bahwa antara bersemu dan menjadi semu hanya butuh waktu 1 detik.
Mengapa mendekat jika tak bertekad?
Mengapa memberi harapan jika tak bisa menjadi harapan?
Mengapa membelah jarak jika untuk membuat jarak?
Mengapa "Kamu" terlihat ingin beriringan dengan ku jika kenyataannya hanya ingin membuatku terbaring?
Bisakah "Kamu" tidak menebar? Aku punya rasa, semua pengecapanku masih berfungsi dengan baik.

Kamis, 02 Juli 2015

Teruntuk bahagia....

Pernah merasa berada di titik paling ingin seperti apa yang ada dipikiran namun terbentur kenyataan?

Pernah merasa berada di posisi paling nggak berguna sebagai manusia?

Pernah tahu arti bahagia itu seperti apa? Pernah berkenalan dengan bahagia?

Jika memang kebahagiaan hanya milik seorang langit lalu mengapa diciptakan seorang bumi? seorang yang berada dibawah dan harus berkerja keras lalu berusaha sampai tak mampu lagi untuk berusaha agar ia mencapai langit?
Salahkah jika seorang bumi inginkan lebih dari seorang bumi? seorang rendah yang berandai ingin menjadi tinggi seperti langit? lalu berusaha sampai tiba di titik yang ia merasa sangat sangat lelah hingga tak mampu lagi untuk menengadah ke langit?

Saat kecil bahagia hanya sebatas menang bermain monopoli atau ular tangga, namun setelah dewasa? apa tak bisa bahagianya seorang dewasa lebih di sederhanakan lagi sesederhana saat menang main monopoli dan ular tangga?
Apakah harus serumit ini?
Serumit bumi yang tak akan bisa bertukar tempat dengan langit?

Teruntuk bahagia yang tak selalu berpihak, jika memang akan berpijak semoga tak cepat beranjak :")

Minggu, 21 Juni 2015

Karena Cantik Nggak Harus Putih, Kamu yang Punya Kulit Sawo Matang Juga Bisa Tampil Menawan

1. Bagi sebagai orang, warna kulit sawo matang itu mahal harganya. Kamu patut bersyukur bisa terlihat eksotis dengan kulit hitam manis yang sudah kamu punya



Anggun C. Sasmi sering disebut menjadi icon eksotisme wanita Indonesia via www.angguncsasmi.net

Tak perlu malu memiliki kulit khas cewek Indonesia yang sering disebut dengan kulit sawo matang. Warna kulit ini sebenarnya bisa menunjukkan eksotisme yang memang dimiliki perempuan asal Indonesia. Coba deh lihat cewek-cewek dari ras kaukasoid yang berkulit putih. Banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang lebih untuk melakukan tanning demi punya kulit coklat yang menurut mereka terlihat seksi.

Sementara, kita justru telah memiliki pesona eksotis ini sejak lahir lho. Walaupun, tak jarang warna kulit yang gelap ini membuat kita dipanggil “dekil” atau “si hitam” waktu kecil dulu. Namun setelah dewasa, asalkan bisa merawat diri dengan baik, punya kulit sawo matang justru bisa membuat kita trelihat memesona.



2. Kamu yang punya kulit gelap lebih kuat saat terpapar sinar matahari. Tanpa perlu krim dengan SPF tinggi, efek penuaan dini hingga kanker kulit pun bisa dihindari



Walau terlindung secara alami, teta ada pentingnya menggunakan lotion SPF viapersonalbeautybymeghan.com

Salah satu fakta unik tentang cewek yang berkulit sawo matang adalah lebih tahan terhadap sinar UV. Saat cewek-cewek berkulit putih takut jika kulitnya terbakar atau gosong karena terpapar sinar matahari, kita yang berkulit sawo matang justru tak perlu terlalu khawatir.

Hal ini lantaran orang yang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin sehingga lebih tahan terhadap efek berbahaya dari sinar matahari misalnya mengalami luka bakar, penuaan dini, hingga kanker kulit. Tapi, bukan berarti tak perlu memakai krim pelindung dari sinar matahari, ya. Kita pun tetap perlu memakainya tapi cukup dengan krim yang mengandung SPF lebih rendah dibanding SPF untuk mereka yang berkulit putih.



3. Punya kulit sawo matang bukan berarti tak bisa tampil maksimal. Kamu juga bisa terlihat stylish, asalkan pintar memadupadankan pakaian



Walau punya kulit sawo matang tetap bisa stylish via showbiz.liputan6.com

Tak ada beda dengan cewek yang berkulit putih dalam memilih baju, model apapun bisa diaplikasikan ke tubuhmu. Namun satu hal yang wajib diperhatikan adalah soal warna pakaian. Cobalah untuk menghindari warna-warna lembut pastel seperti mauve, rose, atau kuning. Pasalnya, warna-warna itu membuat kulitmu semakin terkesan kusam dan kering.

Kamu justru akan tampil memesona ketika menggunakan pakaian dengan warna hitam, putih, biru, merah, biru lembut, fuchsia, kuning lemon atau pink tua. Warna-warna itu akan menonjolkan warna kulitmu yang eksotis. Kemampuan mix and matchpakaian juga tetap perlu untuk memaksimalkan penampilan



4. Warna kulitmu tak harus diubah atau diganti. Agar terlihat lebih menarik, fokuslah menonjolkan karakter dan keunikan diri sendiri



Whulandary Herman adalah puteri Indonesia yang memiliki kulit sawo matang via sidomi.com

Konsisten mempertahankan warna kulit asli walaupun sawo matang adalah sebuah prinsip. Menjaga dan merawatnya dengan baik menunjukkan jika kita mensyukuri apa yang Tuhan berikan pada diri kita. Cewek yang bisa bangga memiliki kulit sawo matang tentu patut diapresiasi. Sikap ini menunjukkan dia punya karakter dan kepribadian yang lekat dengan rasa percaya dirinya. Tentu saja, cewek-cewek jenis ini yang pastinya akan menjadi cewek idaman banyak pria.





Nah, gimana? Masih penasaran ingin menjadikan kulitmu lebih putih dan bersinar? Atau, kamu justru semakin percaya diri dengan kulit gelapmu?

Yang pasti, pemberian dari Tuhan itu tak seharunsya diubah atau dirutuki. Akan jauh lebih baik jika bisa dijaga dan dirawat baik-baik sebagai tanda syukur kita pada Sang Pencipta.

Sumber : http://www.hipwee.com/motivasi/karena-cantik-nggak-harus-putih-kamu-yang-punya-kulit-sawo-matang-juga-bisa-tampil-menawan/

Sabtu, 13 Juni 2015

"KAMU"

Aku ingin namun enggan melangkah, Aku dingin dan enggan mengalah.
Kalimat yang tepat meggambarkan sikapku, Aku yang mencintaimu dengan cara diam-diam.
Aku yang terlalu egois dan enggan mengalah dengan rasa malu yang ada pada diriku. Aku yang ingin dicintai oleh seorang "kamu". Kamu yang selalu tak bisa aku sentuh, kamu yang selalu aku sebut dalam setiap doa-doaku.

Apakah sesakit dan sesulit inikah cinta? atau ini hanya tentang Aku yang merasa tak mampu bersanding denganmu, seorang Aku yang hanya bisa malu dan menyembunyikan wajahku dibalik kacamata dan buku saat melihatmu.

Ditutupi buku aku melihat kamu, kamu yang selalu aku tak bisa melihat jauh ke matamu, kamu yang selalu membuat setiap degupan jantungku terasa semakin cepat dan memburu saat melihatmu, apakah ini cinta? apakah bisa disebut cinta jika hanya untuk berbicara denganmu saja bibirku membeku kaku seperti gagu? bisakah ini disebut cinta tanpa aku memilikimu?

Aku tak tahu cinta itu seperti apa jika ini bisa disebut cinta, aku rasa aku jatuh cinta. :)

Ini untuk kamu, dari aku yang selalu kaku dan membeku jika melihat "KAMU"